Selasa, 15 November 2016

Teori "Technological Determinism" oleh Marshall McLuhan

Technological Determinisme

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan sebuah materi, yaitu teori "Technological Determinism" yang dikemukakan oleh Marshall McLuhan pada tahun 1962 yang kemudian dimuat dalam buku yang dikarang oleh Little John pada tahun 1996. Sebelum saya menjelaskan secara detail tentang apa itu Tecnological Determinism, pertama-tama akan saya jabarkan dahulu apa itu teknologi dan apa itu determinisme. Teknologi dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, serta dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan. Sementara determinisme sendiri berarti paham yang menganggap bahwa setiap kejadian yang dilakukan sengaja atau tidak sengaja oleh manusia akan membawa dampak pada perilaku dan pola pikir manusia itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa Technological Determinism berarti setiap perilaku atau pola pikir manusia dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
Teknologi memang berdampak besar pada perubahan pola pikir manusia, terutama terhadap gaya hidup. Manusia di era modern ini khususnya yang tinggal di perkotaan, sangat bergantung kepada teknologi sebagai penunjang hidup yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan dalam bidang komunikasi, orang di zaman sekarang sudah sangat mudah untuk melakukan komunikasi dengan orang lain yang berada di tempat yang jauh, mereka tak harus bertemu satu sama lain untuk berkomunikasi satu sama lain, karena sudah ada sosial media dan media Internet yang memfasilitasi.
Marshall McLuhan membagi perkembangan teknologi komunikasi menjadi 4 periode, yaitu :

1. Tribal Age (era purba/suku)

Di era ini, pendengaran menjadi hal yang sangat penting karena orang-orang di era ini kurang mengandalkan visual/penglihatan, sehingga komunikasi di era ini kurang efektif dan seringkali terjadi kesalahan mendengar antar pelaku komunikasi sehingga banyak timbul dongeng, cerita rakyat, dan mitos yang bertebaran akibat hanya mengandalkan pendengaran sesaat saja. 


2. Literage Age (era tulisan)

Pada era tulisan, pendengaran sudah tergantikan oleh penglihatan sehingga orang-orang di zaman ini sudah mengenal huruf dan dapat membaca alfabet. Cara berkomunikasi juga lebih kearah tulisan dan pada zaman ini juga alfabet menjadi bahan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu matematika, filosofi maupun sains.


3. Print Age (era cetak)

Sejak ditemukannya alfabet serta tulisan, menjadikan komunikasi semakin mudah untuk disebarluaskan, ditambah dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1950-an yang kemudian memunculkan industri cetak di berbagai negara. Hal ini berdampak besar bagi dunia, karena berbagai peristiwa yang terjadi dapat dilihat di koran cetak dan berbagai surat kabar lainnya. Serta di zaman ini, banyak penulis buku yang memanfaatkan percetakan guna merilis sebuah buku, tentunya menjadi lebih efektif dan lebih efisien.

4.  Electronic Age (era elektronik)

Electronic Age merupakan sebuah zaman dimana teknologi sudah berkembang dengan pesat, dimulai setelah era cetak hingga sekarang dan masa yang akan datang. Penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell menjadi cikal bakal kemajuan teknologi di bidang komunikasi. Setelah itu mulai muncul berbagai penemuan lainnya seperti TV, Telepon selular, komputer, dan kemudian hadirlah Internet. Internet berdampak besar terhadap kemajuan teknologi komunikasi, meski begitu tetap ada sisi negatif dari Internet sendiri. Namun, kemajuan teknologi tak akan berhenti begitu saja setelah ini, inovasi baru akan terus bermunculan di era ini hingga akhir dunia nanti.

Sekian dari saya kali ini tentang "Technological Determinism" yang dicetuskan oleh Marshall McLihan. Semoga bermanfaat :)

#DIGICOMM
#UMB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar